Seniman Merespon Simposium ARKIPELAGIS: Refleksi Kebudayaan Melalui Ekspresi Kreatif

Aksi mural yang ditemukan di area sekitar Joglo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM dini hari (27/1) tadi memicu perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan seniman. Pihak panitia ARKIPELAGIS: Refleksi Kebudayaan menyatakan bahwa mural tersebut bukan bagian dari inisiatif ataupun rencana resmi panitia.

Namun demikian, panitia melihat itu sebagai bentuk ekspresi kreatif dari komunitas seniman yang merespon tema besar acara ARKIPELAGIS. Respon spontan seperti ini menunjukkan bahwa diskusi yang diangkat oleh ARKIPELAGIS: Refleksi Kebudayaan berhasil memicu percakapan publik yang luas, baik melalui partisipasi resmi maupun inisiatif warga seniman.

“Kami memahami bahwa aksi ini menuai berbagai pandangan, dan kami tetap berkomitmen untuk menjaga ruang publik agar tetap bersih dan nyaman bagi semua pihak. Jika mural tersebut dinilai mengganggu kenyamanan, kami siap bekerja sama dengan pihak GIK untuk mengkondisikan area tersebut,” respon panitia ARKIPELAGIS melalui pressrelease.

Melalui kesempatan ini, pihak panitia ARKIPELAGIS ingin menggarisbawahi pentingnya dialog lintas perspektif. Seni, dalam berbagai bentuknya, adalah sarana komunikasi yang mampu menjangkau berbagai kalangan dan menginspirasi perubahan. Harapanya respon ini semakin mendorong keterlibatan publik dalam acara simposium ini, sekaligus memperdalam refleksi budaya yang diusung.

Simposium ARKIPELAGIS: Refleksi Kebudayaan sendiri akan diselenggarakan pada 28 Januari 2025, mulai pukul 09:00 WIB hingga 17:00 WIB dengan mengambil tempat di Joglo GIK UGM, Yogyakarta. Acara ini akan menampilkan berbagai sesi menarik, termasuk kuliah umum, diskusi, dan pertunjukan seni yang mengangkat isu-isu kebudayaan.

You May Also Like