Jogja UNIQLO PEACE FOR ALL Festival merupakan bagian dari program Global UNIQLO PEACE FOR ALL untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian semua pihak akan pentingnya perlindungan anak dan menciptakan ruang aman bagi mereka untuk berinteraksi dan berbagi cerita. Pelaksanaan gelaran ini didukung oleh Save the Children dan PKBI DIY.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), Indonesia mengalami kenaikan jumlah kasus kekerasan terhadap anak sebesar 2.069 kasus dari tahun 2022 hingga 2023. Di tahun 2023, Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus kekerasan terbanyak ketiga, yaitu 1.255 kasus. Sementara itu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat 533 kasus kekerasan terhadap anak, dengan rincian 265 kasus kekerasan seksual, 165 kekerasan psikis, dan 91 kekerasan fisik. Sebagian besar korban kekerasan anak berusia 13-17 tahun (316 anak) dan 6-12 tahun (204 anak).
Merespons hal tersebut, Perusaahan retail asal Jepang UNIQLO melaksanakan program PEACE FOR ALL. Program ini melakukan berbagai inisiatif seperti peningkatan kapasitas untuk anak, guru, dan orang tua; penyusunan kebijakan di sekolah sebagai jaminan perlindungan anak seperti pembuatan SOP dan aktivasi satgas anti kekerasan; kampanye publik; dan pembuatan fasilitas yang aman dan inklusif.
“PEACE FOR ALL merupakan inisiatif global UNIQLO yang diluncurkan pada Juni 2022 lalu, menampilkan berbagai desain T-shirt yang dibuat secara sukarela oleh lebih dari 40 kolaborator dari seluruh dunia yang melambangkan harapan akan perdamaian. Sebagian hasil penjualan T-Shirt PEACE FOR ALL di Indonesia didonasikan kepada Save the Children Indonesia untuk pemenuhan hak anak dalam penanggulangan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan dan konflik, khususnya melalui Implementasi penyediaan fasilitas air bersih dan pendidikan anti kekerasan di Yogyakarta. Program ini juga sejalan dengan nilai dan pilar keberlanjutan UNIQLO yaitu kontribusi untuk “People” dan “Society””, ujar Irma Yunita, Direktur Corporate Affairs PT Fast Fast Retailing Indonesia (UNIQLO).
Jogja UNIQLO PEACE FOR ALL Festival sendiri hadir sebagai sebuah strategi kebudayaan yang bertujuan untuk mengangkat isu-isu inklusi sosial, terutama bagi kelompok yang termarjinalkan, termasuk anak-anak dan remaja. Mengusung tema “Gelar Seneng-Seneng Bocah: Tuwuh Rukun Wiwit Cilik”, dengan slogan “Tuwuh Rukun Wiwit Cilik, Urip Sehat Kanthi Banyu Resik atau Tumbuh Rukun Dari Kecil, Hidup Sehat Dengan Air Bersih”, festival ini merayakan kegembiraan anak-anak dengan menanamkan nilai perdamaian sejak dini.
Festival ini akan menghadirkan kisah inspiratif tentang Dewi Hariti, seorang tokoh yang awalnya dikenal sebagai yaksa pemakan anak-anak. Namun, setelah menerima pencerahan dari Buddha, ia berubah menjadi pelindung anak-anak. Kisah ini dipilih untuk menggambarkan perubahan positif yang dapat terjadi ketika seseorang memperoleh pemahaman tentang nilai-nilai perdamaian.
“Kami percaya bahwa setiap anak berhak untuk hidup dalam lingkungan yang aman, bebas dari kekerasan, dan dapat mengakses berbagai fasilitas yang mendukung kesejahteraan mereka. Kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk mendorong perubahan budaya di sekolah dan masyarakat agar anak-anak dapat tumbuh dengan penuh potensi dan rasa aman”, kata Rosianto Hamid, Chief Of Partnership Strategic and Program Operation – Save the Children Indonesia.
Festival yang digelar hari Sabtu, 30 November 2024 dengan mengambil venue di altar Candi Banyunibo, Prambanan, Sleman ini juga mengadakan talkshow yang membahas topik-topik penting seputar perlindungan anak dan inklusi sosial. Dan tak hanya itu saja, ada sesi edukasi mengenai anti-kekerasan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menyelenggarakan serah terima sumur bor kepada kelurahan setempat, sebagai bentuk kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Jogja UNIQLO PEACE FOR ALL Festival menjadi momentum penting dalam upaya membangun kesadaran kolektif tentang perlindungan anak dan pentingnya menciptakan ruang yang aman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Festival ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat, dan memastikan masa depan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak.