Pawai Pusaka Warga menjadi prosesi pertama pembukaan FKY 2024. Dilepas oleh Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni (ATLAS) Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY , Dra. Y. Eni Lestari Rahayu pada hari Kamis, 10 Oktober 2024 sekitar pukul 14.15 WIB, dari Lapangan Segoroyoso menuju Lapangan Bawuran. Pawai ini diikuti 1000 peserta dari 5 kontingen pawai; perwakilan 4 Kabupaten dan 1 Kota di DIY. Mengarak ratusan benda sehari-hari, dengan tujuannya adalah merayakan benda tersebut sebagai pusaka berharga.
“Sejak pertama kali diadakan pada 1989, FKY selalu hadir mendampingi dinamika masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini, dalam penyelenggaraan yang ke-35, FKY terus memperluas cakupannya sebagai ruang gerak kebudayaan yang relevan. FKY selalu hadir dengan inovasi yang segar. Pada 2023, Dinas Kebudayaan DIY membentuk Komite Pengarah menyusun peta jalan tematik FKY hingga tahun 2027 dengan urutan tema: Ketahanan Pangan, Benda, Adat Istiadat, Bahasa, dan Nilai-nilai Budaya.” kata Basundara Murba Anggana selaku Direktur FKY 2024.
Baca Juga : Festival Kebudayaan Yogyakarta Tahun Ini Digelar Di Bawuran, Bantul
Festival Kebudayaan Yogyakarta setiap tahunnya akan diselenggarakan secara bergilir antara empat kabupaten; Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Setelah sukses digelar tahun lalu di Kulon Progo, FKY 2024 memilih Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, sebagai kawasan penjelajahan dan pencatatan kebudayaan yang menyoroti “benda” dengan tema “Umpak Buka.”
“Pleret adalah kawasan yang memiliki sejarah besar, di kawasan ini, kita bisa melihat jejak itu berupa umpak kerto yang kini tersimpan di Museum Sejarah Purbakala Pleret. Latar ini menjadi tema tepat untuk FKY 2024.” lanjut BM Anggana.
Sebagai penutup sambutan, B.M Anggana mengutip Umar Kayam “kebudayaan iku gaweane wong akeh.” Menurutnya, kalimat ini menjadi refleksi bahwa FKY tidak hanya dimiliki pemerintah atau panitia, tapi seluruh warga Yogyakarta, karena festival ini juga bagian dari kebudayaan masyarakat.
Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A (Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta) juga sepakat dengan penutup itu, beliau mengatakan “Urusan kebudayaan dimiliki oleh seluruh sektor, karena kebudayaan adalah ibu seluruh masyarakat.”
Pembukaan FKY 2024 turut dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Sri Paku Alam X, (Pjs) Bupati kabupaten Bantul, (Pjs) Bupati kabupaten Sleman, dan bersama beberapa pegiat seni dan kebudayaan di Yogyakarta.
Wakil Gubernur DIY menggaris bawahi bahwa “Festival ini juga mempertemukan kita semua dalam merajut kebersamaan, memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif, di mana masa lalu dan masa kini menyatu dalam harmoni.”
Menandai diresmikannya FKY 2024, Jamasan Pusaka Warga dipilih sebagai simbolisasi-nya. Para tamu undangan melakukan jamasan pusaka atau upacara pembersihan pusaka sehari-hari yang dibawakan sebelumnya oleh Pawai Pusaka Warga. Jamasan Pusaka Warga menjadi peristiwa kebendaan tersendiri. Prosesi ini, selain membuka FKY 2024, adalah representasi betapa sakralnya pusaka atau benda-benda keseharian dalam bentang perjalanan hidup masyarakat.
Rangkaian pembukaan dilanjutkan dengan Flashmob Pusaka Warga dan penampilan Ansambel Tiup Yogyakarta Royal Orchestra. Masyarakat umum dapat merayakan, menjadi saksi, dan pelaku peristiwa benda FKY 2024 “Umpak Buka” dengan datang di panggung utama Lapangan Bawuran, Bantul mulai tanggal 10-18 Oktober 2024.